Kejar Target Capaian Indikator Utama PT, UYR Gelar Rakor

UYRnews, Rembang – Universitas YPPI Rembang melakukan kegiatan rapat koordinasi seluruh operator perguruan tinggi, guna mengejar target capaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Kegiatan tersebut digelar pada Selasa (14/01/2024) pagi dan bertempat di Sidang lantai 2 UYR. Sebagai penanggungjawab utama, Wakil Rektor 1 UYR Ahmad Aviv Mahmudi, M.Kom memberikan sambutan pada kegiatan yang digelar hingga siang hari tersebut. “Semoga hari ini, kita bersama-sama, bekerja sama dalam rangka penyelesaian laporan indikator kinerja utama. Upayakan sebaik dan setuntas mungkin,” ujarnya dalam sambutan.

Selain Wakil Rektor 1, peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut meliputi Wakil Rektor 3, Ketua BPM, Kabag Kehumasan dan Kerjasama serta para operator sistem yang senantiasa menjadi garda terdepan dalam kegiatan pelaporan IKU. Kegiatan rapat koordinasi berisi pembahasan dan penuntasan IKU poin 1-8.

Ahmad Aviv menegaskan bahwa demi memajukan lembaga kampus, pihaknya kini fokus pula terhadap pencapaian IKU perguruan tinggi. Langkah yang dilakukan salah satunya melalui kolaborasi dengan lembaga lain melalui skema kerjasama berkelanjutan, ini menjadi upaya untuk menghadapi berbagai keterbatasan dan tantangan. “Tentu kami memiliki keterbatasan-keterbatasan, namun kuncinya adalah kolaborasi atau kerja sama dengan berbagai pihak. Apalagi dengan tantangan kebijakan Kemendikbud, kami sekarang fokus pada IKU perguruan tinggi,” ungkapnya. Oleh sebab itu, Ia bertekad untuk terus meningkatkan kualitas lembaga Universitas YPPI Rembang yang didasarkan pada IKU perguruan tinggi. Sebagai langkah nyata terbaru, Universitas YPPI Rembang menjajaki kerja sama dengan Universitas NU Jepara, STMIK AKI Pati, STT Pati serta STTR Cepu.

Warek 1 UYR mengaku, kerja sama ini merupakan wadah untuk mengimplementasikan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Kerja sama ini adalah wadah dimana kita bisa sharing atau berbagi banyak hal, terutama terkait program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Selain program MBKM, banyak juga kegiatan yang bisa dilakukan seperti joint research, pengelolaan jurnal atau OJS dan berbagai kegiatan lain,” ungkapnya. Dirinya berharap, langkah kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas. “Kami harap, kerja sama ini tidak hanya formalitas kesepakatan dan hanya secarik kertas yang ditandatangani. Tetapi banyak hal yang bisa kita kerjakan sebagai bentuk implementasi dari wujud kerja sama,” pungkasnya.

Dalam Rakor yang berfokus pada pencapaikan Indikator Kinerja Utama (IKU) Warek 1 UYR menyampaikan 8 IKU tersebut adalah:

  1. Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak

Indikator pencapaian instansi pendidikan atau perguruan tinggi  yang pertama dalam kebijakan Merdeka Belajar adalah lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak. Sehingga lulusan atau alumni dari suatu kampus mempengaruhi hasil pencapaian kampus tersebut. Semakin banyak alumni yang berhasil mendapat pekerjaan yang layak, atau mungkin menekuni wirausaha dan melanjutkan studi. Maka pencapaian IKU yang pertama ini sudah dikatakan berhasil. Lewat ketetapan ini, maka diharapkan pihak kampus tidak hanya fokus dalam menyediakan kurikulum pendidikan yang memberikan ilmu pengetahuan. Namun juga membekali mahasiswanya dengan keterampilan yang punya nilai jual di dunia kerja atau di masyarakat. Supaya mereka tidak kesulitan mendapatkan pekerjaan.

  1. Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus

IKU kedua adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus. Meliputi kegiatan magang kerja, riset, proyek desa, pertukaran pelajar, berwirausaha, dan juga lewat kegiatan mengajar. Melalui IKU ini diharapkan pihak kampus memberi fasilitas lebih kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri. Tidak hanya pasif di kelas namun melakukan kegiatan pembelajaran dengan model variatif, dan mampu memberi bekal keterampilan yang mumpuni. Saat ini UYR sudah melaksanakan Magang, KKN Tematik serta Kuliah Kerja Usaha.

  1. Dosen Berkegiatan di Luar Kampus

IKU ketiga adalah dosen berkegiatan di luar kampus, sehingga aktivitas dosen tidak hanya di dalam kampus sendiri. Melainkan juga di luar kampus seperti mencari pengalaman industri sekaligus mengajar di kampus lain.

  1. Praktisi Mengajar di Dalam Kampus

IKU berikutnya adalah praktisi mengajar di kampus, sehingga pengajar tidak hanya kalangan dosen namun juga praktisi. Yakni merekrut dosen yang sudah berpengalaman di suatu bidang sehingga ilmu yang dibagikan lebih kompleks, karena sudah terjun langsung di lapangan.

  1. Hasil Kerja Dosen Digunakan oleh Masyarakat

IKU kelima adalah hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat. Yakni terkait hasil riset yang dilakukan sebaiknya memberikan manfaat besar bagi masyarakat di sekitar.

  1. Program Studi Bekerjasama dengan Mitra Kelas Dunia

IKU berikutnya adalah berjalannya program studi yang bekerjasama dengan mitra kelas dunia. Sehingga pihak Perguruan tinggi akan menjalani kolaborasi dengan mitra untuk menyempurnakan program studi. Seperti magang, penyerapan lulusan, dan lain-lain.

  1. Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif

IKU ketujuh adalah kelas yang kolaboratif dan partisipatif, sehingga pihak kampus bersama para dosen mampu menciptakan kelas yang mumpuni. Bisa melibatkan mahasiswa dan merangsang keterlibatan mereka dalam proses belajar di kelas.

  1. Program Studi Berstandar Internasional

IKU terakhir atau ke delapan adalah program studi berstandar internasional, dan hal ini berhubungan dengan akreditasi internasional. Sehingga Perguruan tinggi diharapkan mampu meraih akreditasi internasional untuk bisa dikenal luas oleh dunia. (Humas-UYR)